CONTOH: peristiwa banjir di suatu desa.
1] Membuat tabel:
- Kolom berisi semua aktor yang terkait dengan peristiwanya (SIAPA?)
- Baris berisi semua tema yang disinggung (APA?)
2] Mengisi tabel dengan seluruh informasi yang terkumpul seputar peristiwanya: arsip, dokumentasi, wawancara telepon, pernyataan, kesaksian di internet.
3] Mencari sel-sel yang masih kosong: di sinilah kita harus menyelidiki, untuk menghasilkan pertambahan nilai liputannya. Dalam contoh di bawah, kepala daerah tidak mengungkap apa-apa tentang penyebab banjirnya. Persoalan inilah yang dipilih oleh wartawan untuk digali.
4] Meninjau aspek-aspek yang dapat membangun tematik atau problematika paling kuat untuk liputan yang hendak dibuat. Berikut ini digarisbawahi:
TEMA APA? AKTOR |
PENYEBAB TEKNIS | FAKTA | PENYELENGGARAAN PERTOLONGAN | SOLUSI TEKNIS |
korban warga bantaran | banjir hingga ke lantai dasar hunian | diangkut dengan helikopter pada malam hari | meminta subsidi untuk membangun ulang dengan bahan “kokoh” | |
korban warga bantaran | ayah dikejutkan oleh banjir saat tidur | tiba terlambat… | ||
kepala desa | tidak ada bantuan sama sekali dari Pemerintah untuk renovasi bendungan | ketidakberdayaan menghadapi aliran air | koordinasi buruk, satuan pertolongan terlambat tiba di tempat | masa depan desa terbengkalai
|
kepala daerah | ?? | koordinasi pertolongan | tindakan pertolongan berfungsi dengan baik | gusur rumah-rumah di kawasan rawan banjir |
arsitek | bendungan bobrok | zona-zona peka harus dinyatakan “tidak dapat dikonstruksi” | ||
satuan pertolongan / pemadam kebakaran | laporan tentang orang yang diselamatkan dan orang yang hilang | kurangnya perlengkapan untuk bertindak cepat | ||
nelayan | ombak sudah terlihat dua jam sebelumnya | batalkan proyek marina |
Berangkat dari contoh yang sama, bisa juga diisi dengan para aktor serta tempat-tempat (SIAPA dan DI MANA), atau para aktor serta tanggal-tanggal (SIAPA dan KAPAN), dan seterusnya, dan juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan menarik lainnya.