Di layar, perhatian pembaca harus dilibatkan
Mungkin tampaknya kontra-intuitif, tetapi realitas ini ilmiah: manusia tidak membaca konten di atas kertas dan konten di layar dengan cara yang sama.
Saat membaca di layar, konsentrasi kita jauh lebih rapuh, apalagi jika ditambah dengan banyaknya gangguan lain (peringatan, notifikasi, pesan masuk, dan lain-lain). Salah satu tujuan penulisan konten daring adalah untuk terus menarik perhatian pembaca.
Secara konkret, konten haruslah berupa paragraf-paragraf pendek, judul yang biasa, dan rumusan yang sederhana. Secara visual, konten tersebut menyerupai tumpukan blok-blok kecil informasi, yang masing-masing merupakan paragraf yang berisi satu gagasan.
Konten multimedia untuk memberikan variasi dalam jeda teks
Perhatian pembaca juga dapat dilibatkan dengan menggunakan konten non-teks: foto, video, grafik, dan lain-lain. Alat publikasi daring yang digunakan oleh ruang redaksi sering kali memungkinkan untuk menyertakan baris kode sederhana, yang membuat elemen tersebut dapat dimasukkan ke dalam tubuh berita. Namun, harus dipastikan lebih dulu bahwa Anda hanya menggunakan konten multimedia yang hak siarnya Anda miliki.
Hyperlink, elemen yang diharapkan pembaca
Internet dibangun di atas konsep hypertext link (atau hyperlink). Setiap kali Anda menggunakan peramban internet, tanpa sadar Anda berselancar dengan mengklik tautan ini. Pembaca berharap menemukan tautan tersebut dalam konten Anda.
Secara daring, ketika sebuah fakta ditampilkan, tambahkan tautan hypertext ke artikel yang berkaitan dengan fakta itu. Ketika sebuah dokumen atau video ditayangkan, sediakan tautan hypertext ke konten itu. Selain memperkuat ikatan kepercayaan yang dibutuhkan antara pembaca dan jurnalis yang mengutip sumbernya, hal ini juga merupakan aspek penting dari Optimisasi Mesin Pencari (SEO), yang akan kita bahas di bagian 6.